Korupsi sudah tidak asing lagi di dunia ini. Dari zaman dahulu, praktik korupsi kerap sekali terjadi di penjuru dunia dan sepertinya akan tetap eksis selama masih ada manusia yang licik dan tidak puas. Korupsi seakan–akan sulit untuk dihilangkan dari suatu pemerintahan, bahkan praktik korupsi bisa dilakukan oleh semua kalangan, seperti rakyat biasa, preman, hingga pemimpin dan pejabat negara. Mirisnya, aparat kepolisian yang mengemban tugas sebagai penegak hukum pun tak arang dari masalah tersebut.
Bukan hanya di Tanah Air pejabat kepolisiannya yang pernah terlibat kasus korupsi. Di negara-negara tetangga pun hal serupa pernah terjadi. Hebatnya, di beberapa negara tersebut, pemimpinnya berani mengambil langkah tegas melakukan pemecatan pejabat kepolisian yang terbukti bermasalah. Lantas, siapa sajakah kepala negara yang berani melakukan keputusan untuk memberhentikan pejabat kepolisiannya akibat praktik korupsi tersebut?
Ollanta Humala Presiden Peru
Bukan hanya di Tanah Air pejabat kepolisiannya yang pernah terlibat kasus korupsi. Di negara-negara tetangga pun hal serupa pernah terjadi. Hebatnya, di beberapa negara tersebut, pemimpinnya berani mengambil langkah tegas melakukan pemecatan pejabat kepolisian yang terbukti bermasalah. Lantas, siapa sajakah kepala negara yang berani melakukan keputusan untuk memberhentikan pejabat kepolisiannya akibat praktik korupsi tersebut?
Ollanta Humala Presiden Peru
Sahabat anehdidunia.com Peru sebagai salah satu negara dengan perkembangan perekonomian yang tinggi di AS itu ternyata juga merupakan negara dengan pertumbuhan produksi kokain tercepat. PBB melaporkan sekaligus menyatakan bahwa Peru menjadi negara yang menempati posisi pertama dalam produksi kokain, menyisihkan Kolombia.
Menanggapi hal itu, Kepala Negara Peru, Ollanta mengambil keputusan untuk memecat dua per tiga para petinggi kepolisian. Sebanyak 30 dari 45 petinggi kepolisian dipensiunkan secara paksa termasuk Kepala Kepolisian Peru dan Kepala Satuan Pemberantasan Narkoba demi menyelamatkan stabilitas kenegaraannya karena mereka dituding menerima suap dari para penyelundup narkoba.
Jacob Zuma Presiden Afrika Selatan
Berikutnya Presiden tegas yang pecat pejabat korupsi adalah presiden Jacob Zuma. Kepala Kepolisian Jenderal Pol Bheki Cele diberhentikan oleh Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, karena dugaan tindak korupsi pada tahun 2012 silam. Kasus tersebut kemudian ditindaklanjuti dan Bheki pun dipenjarakan karena terbukti mengorupsi uang sewa gedung kepolisian.
Pasca dipenjarakannya Bheki, jabatan Kepala Kepolisian kemudian digantikan oleh Mangwashi Phiyega, polwan pertama yang menjadi kepala kepolisian. Bukan hanya memecat Jenderal Cele, Jacob Zuma juga memecat dua orang menteri lainnya yang terlibat kasus korupsi tersebut.
Alvaro Colom Presiden Guatemala
Mantan Presiden Guatemala ini memang terkenal tegas dalam menangani korupsi di negaranya. Alvaro pernah memberhentikan Kepala Kepolisian, Porfirio Perez dan asistennya, Rolando Mendoza akibat penggelapan barang bukti kokain sebesar 118 kg.
Pemberhentian Perez bukanlah kali pertamanya yang dilakukan Alvaro. Sebelumnya, pria berkacamata ini juga pernah memecat Menteri Dalam Negeri dan Kepala Kepolisian lainnya atas tindak korupsi dan indikasi penyelundupan narkoba.
Mikhail Saakashvili Presiden Georgia
Presiden Georgia yang satu ini bisa dikatakan berani dalam mengambil keputusan. Saat jabatannya masih sebagai presiden, Mikhail pernah memecat sekitar 30 ribu personel Polisi Lalu Lintas karena dugaan terjerat kasus korupsi. Setelah melakukan pemecatan seluruh Polantas, Mikhail membangun kekuatan baru untuk menggantikan mereka di bawah bantuan Amerika Serikat. Mikhail juga menaikkan gaji polisi hingga 20 kali lipat.
Alhasil, polisi-polisi yang baru pun dituntut lebih profesional dan bisa menjadi pelayan masyarakat yang pro dan berkualitas tinggi. Angka kejahatan menurun dan masyarakat tak lagi malas berhubungan dengan aparat kepolisian. Tidak ada lagi aparat yang kerap memukul, menindas, menyiksa, bahkan memeras rakyat seperti dahulu.
Vladimir Putin Presiden Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia pernah sekali melakukan pemecatan terhadap petinggi kepolisian Rusia, yang saat itu dijabat oleh Ivan Glukhov. Pemecatan tersebut dikabarkan berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan yang dimilikinya.
Presiden yang pernah menjabat selama dua periode kepresidenannya ini memiliki hak untuk mengangkat dan memecat pejabat kepolisian, termasuk menurunkan Ivan Gluskhov yang dahulunya menjabat sebagai Kepala Deputi Komisi Investigasi Moskow. Pasca pemecatan tersebut Ivan digantikan oleh Mayjen Vladimir Morozov.
Presiden yang pernah menjabat selama dua periode kepresidenannya ini memiliki hak untuk mengangkat dan memecat pejabat kepolisian, termasuk menurunkan Ivan Gluskhov yang dahulunya menjabat sebagai Kepala Deputi Komisi Investigasi Moskow. Pasca pemecatan tersebut Ivan digantikan oleh Mayjen Vladimir Morozov.
Lantas, bagaimanakah keadaannya di Indonesia? Semoga Bapak Presiden kali ini akan berani bertindak tegas seperti ke lima Presiden tersebut demi tegaknya keadilan dan hukum di Indonesia.